Showing posts with label Satelit. Show all posts
Showing posts with label Satelit. Show all posts

Friday, 8 September 2017

Lapan Libatkan ITS dalam Pembuatan Satelit Baru LAPAN A5

✈️ Satelit Lapan A-5 [Lapan]

Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional melibatkan Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya dalam pembuatan teknologi satelit terbaru yang diberi nama satelit LAPAN A5.

Ketua Tim Satelit A5 LAPAN Dr Albertus Heru dalam kuliah tamu di ITS, Rabu mengungkapkan, pembuatan satelit LAPAN A5 ini bekerja sama dengan Chiba University, Jepang dan telah berlangsung sejak penandatanganan Memo of Understanding (MoU) pada Mei 2013 lalu.

"LAPAN akan mengerjakan Platform/BUS-nya, sedangkan Profesor Josaphat akan menggarap sensor SAR untuk payload-nya," kata pria yang biasa disapa Heru ini dalam kuliah yang bertajuk "Perkembangan Teknologi Satelit di Indonesia" (A1-A5) tersebut.

Heru melanjutkan, teknologi yang dikembangkan untuk Satelit LAPAN A5 ini merupakan teknologi microsatelit canggih pertama di dunia yang menggunakan Synthetic Aperture Radar (SAR). Yakni merupakan bentuk radar yang digunakan untuk membuat gambar objek dua dimensi atau tiga dimensi, seperti landscape.

SAR merupakan bentuk lanjutan dari Side Looking Airbone Radar (SLAR). Biasanya SAR dipasang pada platform yang bergerak, seperti pesawat terbang atau pesawat ruang angkasa.

Pada kesempatan yang sama, Center for Environmental Remote Sensing, Chiba University, Jepang Prof Josaphat menjelaskan bahwa SAR memiliki frekuensi 1-40 Giga hertz. Sedangkan panjang gelombang yang dihasilkan adalah 1 centimeter - 1 meter lebih panjang dari butiran air di awan.

"Dengan frekuensi dan panjang gelombang tersebut, dengan teknologi SAR ini dapat menembus awan, kabut, maupun asap yang menghalangi sensor," kata Josaphat.

Kelebihan lain dengan digunakannya SAR, tambah Josaphat, adalah saat penggunaan satelit pada malam hari. Sumber cahaya satelit ini berasal dari satelit sendiri sehingga apapun waktunya, satelit dapat tetap menghasilkan citranya. "Mulai dari intensity, fase, polarisasi, semua infonya dapat. Kita juga bisa mengetahui jarak dari suatu objek, akurasinya hanya beberapa sentimeter," ujar pria kelahiran Bandung tersebut.

Bahkan menurut Prof Josaphat, teknologi tersebut juga dapat melakukan mapping air bawah tanah. Teknologi SAR tentu jauh lebih baik dan dapat menghasilkan citra lebih baik daripada teknologi konvensional.

Satelit ini, lanjut Josaphat, sangat bermanfaat untuk kegiatan perikanan dan maritim. "Banyak kecelakaan di darat atau laut. Saat ini Jepang pun terlalu banyak memiliki jalan tol. Pasti sulit jika melakukan pengawasan satu persatu. Satelit ini dapat mengetahui terowongan-terowongan besar agar dapat menghindari kerubuhannya. Satelit ini juga dapat mendeteksi pergerakan teroris," ujarnya.

Sementara itu Wakil Rektor IV bidang Penelitian, Inovasi dan Kerja Sama ITS, Prof Ketut Buda Artana, berharap agar ITS dapat banyak memberi kontribusi untuk pengembangan Satelit LAPAN A5 ini.

"Butuh kerja sama baik dari LAPAN, Chiba University, dan ITS. Saya berharap dengan kerja sama ini maka peran ITS akan semakin terlihat dalam kerja sama ini," kata Ketut.

  ✈️ Antara  

Wednesday, 19 July 2017

Satelit Komunikasi Telkom Dipasang Pada Kapal Perang Indonesia

Oleh Perusahann Telkom, PatrakomPemasangan Satkom di LPD TNI AL [Patrakom}

Diberitakan pada pertengahan tahun 2016 dan permulaan tahun 2017, TNI AL memasang alat satelit komunikasi (satkom) produk Telkom di kapal perang seperti 4 unit kapal perang LPD (Landing platform dock), Diponegoro class dan Bung Tomo class.

Menurut informasi yang diterima media IHS Jane's, satelit komunikasi tersebut di pasang anak perusahaan Telkom Indonesia, Patra Telekomunikasi Indonesia.

Fungsi satkom tersebut dapat menerima dan mengirimkan data maupun suara, dan dapat dipergunakan sebagai alat komunkasi seperti email, web brosing dan voice over internet protocol (VOIP).

Sistim satkom ini menggunakan sistem Ku-band yang dapat dipergunakan hampir semua kapal perang TNI AL.

Kedepannya TNI AL akan melengkapi semua kapal perangnya dengan sistem satkom tersebut, namun tidak dijelaskan kapal yang mana yang akan mendapat sistem satkom dimaksud.

Satelit Telkom selama ini menjadi satelit komunikasi yang digunakan TNI. Satelit ini menggunakan Ku- and C-bands. Selain itu kedepan, ada satelit lain milik BRISat yang dapat digunakan sebagai alat komunikasi, bila sudah fully operational. (Jane's)
 

  Garuda Militer