Showing posts with label BUMN. Show all posts
Showing posts with label BUMN. Show all posts

Sunday, 13 August 2017

RI Kembangkan Tank, Kapal Selam hingga Roket

Pameran di Jakarta Pameran alutsista Kemenhan [Mustaqim/detikcom]

I
ndonesia terus mengembangkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) produksi dalam negeri. Ada beberapa alutsista yang tengah dikembangkan untuk diproduksi sendiri mulai dari kendaraan tank tempur, kapal selam, hingga peluru kendali.

"Ada beberapa poin (yang menjadi prioritas), kita lagi kembangkan kapal selam yang ketiga, yang dibangun oleh PT PAL, selanjutnya pemerintah bisa men-support itu agar kita bisa mandiri. Kemudian ada beberapa peluru kendali, ini sedang kita kembangkan agar kita tidak tergantung dengan negara lain khususnya untuk peluru kendali," ujar Sekjen (Kemenhan) Dr Widodo di lapangan Bhinneka Tunggal Ika, gedung kementerian pertahanan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2017).

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjGU-UaE7ippfZ8MOrncPDqHwIHoDFUVLHgviBjl1E7tvH3alG6E2hiGnst024k2eRd1Bw_cY0-tvze8ICLizimikAsp6s6y4V2JxRCis-OxOfBwU9GbOlW5xfMfG57PcRxPO9cr576zjfq/s1600/86aa4de5-44f5-4ecc-b4c0-2857d671d722_169.jpgKendaraan tempur TNI di pameran alutsista Kemenhan [Mustaqim/detikcom]

Selain itu ada juga kendaraan tempur tank kelas medium yang tengah dikembangkan PT Pindad. Indonesia juga berencana untuk mengembangkan roket dengan radar.

"Kemudian juga medium tank, kita sedang kembangkan antara PT Pindad dengan beberapa perusahaan pendukung lainnya. Sehingga kita harapkan kita mampu untuk mandiri. Kemudian propellant, itu juga lagi dikembangkan PT Bahana, mungkin nanti tahun 2019 semuanya bisa terwujud. Kemudian juga ada roket, radar, dan ini juga merupakan penimbangan untuk ke depan," katanya.

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEisfad0Wca39fXhzRvZqXnBiOF-uBX7cwroIK-3LIAJW9kNIVfC-FBZBVuOANJz_AA1MWELoU9pG5Vk4pJPSRL_IffvI-Ue3dk6NGme95naky_ousBFSBdaJg9GYHr1eR3Q2_PvXHEthsjE/s1600/1e9abf4d-f175-44d5-87e7-4ead8fcc75fb_169.jpgDrone buatan industri pertahanan dalam negeri [Mustaqim/detikcom]

Widodo mengatakan semangat mandiri dalam industri pertahanan ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi. Hari ini Kemenhan juga menggelar pameran industri pertahanan dalam negeri yang diikuti perusahaan BUMN dan swasta.

"Ini memang mempunyai semangat yang selama ini sesuai dengan perintah presiden bahwa kita harus mandiri dalam industri pertahanan. Kita harus maju terus, hari ini ada 7 industri pertahanan dari BUMN dan 28 dari BUMS mensuport TNI selama ini untuk membuat Alutsista sesuai kompetensi dengan perusahaan itu. Dari pesawat, kapal, maupun tank, termasuk perlengkapan tempur di dalamnya, senjatanya, amunisinya, kita juga kembangkan roket yang itu juga program nasional," imbuhnya. (nvl/tor)

  detik  

Tuesday, 8 August 2017

3 BUMN Ini Sepakat Tingkatkan Penggunaan Komponen Lokal

3 BUMN MoU tingkatkan komponen dalam negeri (Foto: Ilyas/Liputan6.com)

PT Pindad (Persero), PT Barata Indonesia (Persero) dan PT Boma Bisma Indra (Persero) telah menandatangani nota kesepahaman (MoU) mengenai peningkatan penggunaan komponen dalam negeri dalam menghasilkan produk masing-masing perusahaan.

Penandatanganan ini langsung dilakukan oleh Direktur Utama Pindad Abraham Mose, Direktur Utama Barata Indonesia Silmy Karim, Direktur Utama BBI, Rahman Sadikin dan disaksikan langsung oleh Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampoerno di kementerian BUMN.

Harry mengungkapkan, saat ini pemerintah tengah menyusun Peraturan Presiden (Perpres) mengenai kewajiban penggunaan komponen dalam negeri. Hal inilah yang nantinya akan menjadi acuan seluruh perusahaan di Indonesia, termasuk BUMN.

"Kita harapkan dengan adanya kerja sama ini, BUMN bisa langsung merespons aturan yang sedang disusun ini. Jadi nanti tinggal dijadikan tolak ukur, dan kita bisa segera menyesuaikan," kata Harry di Gedung kementerian BUMN, Senin (8/7/2017).

Harry mengungkapkan, dengan adanya sinergi antar tiga BUMN ini, diharapkan produksi masing-masing perusahaan bisa lebih efisien mencapai 50 persen. Dengan demikian, kualitas produk masing-masing BUMN juga akan meningkat.

Sementara di kesempatan yang sama, Direktur Utama Barata Indonesia, Silmy Karim menegaskan sebenarnya selama ini tiga BUMN tersebut sudah bekerja sama. Hanya saja, dalam pelaksanaannya masih kurang maksimal.

Dicontohkannya, dalam pengadaan komponen pembangkit listrik, Barata Indonesia menggandeng Boma Bisma Indra dalam pemenuhan komponennya. Sedangkan Barata juga kerja sama dengan Pindad dalam komponen mesin-mesin produksi amunisi.

"Jadi ini diformalkan, karena organisasi di bawah masing masing perusahaan, misal Pindad karyawan ada 4.000 menjadi culture untuk saling mengisi, fasilitas, pemasaran, dan semuanya. Ini juga ada kaitannya dengan fasilitas-fasilitas yang belum dimanfaatkan secara optimal," tegas Silmy.

Dalam hal fasiltas yang belum termanfaatkan, salah satunya seperti yang dialami oleh Boma Bisma Indra. "Kita yang jelas sangat mendukung mengingat produksi kita masih di bawah kapasitas, jadi ini akan memberikan peluang kerja baru," tambah Dirut Boma Bisma Indra.

Sedangkan Dirut Pindad juga mengaku apa yang sudah ditandatangani ini akan memberikan peluang peningkatan omzet perusahaan. "Kita sampai saat ini sudah dapatkan kontrak Rp 2,9 triliun dari target kontrak kita Rp 3,1 triliun," tutup dia.

Seperti diketahui, Barata Indonesai dan Boma Bisma Indra adalah BUMN Industri berat yang bergerak di bidang pengecoran, manufaktur peralatan Industri dan proyek-proyek konstruksi. Sedangkan Pindad adalah BUMN pertahanan yang selain memproduksi alutsista juga memiliki divisi yang menghasilkan mesin industri.

   Liputan 6  

Saturday, 22 July 2017

Enam BUMN Pertahanan Siapkan Alat Marketing Bersama

⚓️ Seriusi KonsolidasiSalah Satu produk BUMNIS

Demi memenuhi Peta Jalan (roadmap) BUMN 2015-2019 yang telah ditetapkan Kementerian BUMN, sebanyak enam Badan Usaha Milik negara Industri Strategis (BUMNIS) yang tergabung dalam kluster National Defence and Hightech Industry (NDHI) seriusi konsolidasi pemasaran dan promosi produk secara bersama, Hal ini dilakukan melalui website gabungan yang siap diresmikan pada perhelatan Indonesia Business and Development (IBD) Expo 2017, September mendatang.

Website NDHI ini harus menjadi sarana konsolidasi dalam promosi produk bersama. Jika konsisten, maka website ini akan berdampak pada penghematan biaya promosi masing-masing perusahaan,” ucap Asisten Deputi Kementerian BUMN Bidang Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Yuni Suryanto, pada Rapat Teknis Persiapan Pameran Bersama dan Soft Launching Website Kluster National Defence and Hightech Industry (NDHI) bersama Kementerian BUMN, di Garut, Jumat (21/07).

Yuni mengungkapkan, website konsolidasi ini nantinya akan menjadi virtual aset bisnis bagi BUMN untuk pemasaran produk dan jasanya. Apalagi, target pemasaran masing-masing perusahaan memiliki portofolio bisnis dan area beragam. Hasilnya, sinergi ‘jualan bareng’ NDHI pun akan berjalan sesuai dengan Roadmap BUMN 2015-2019 yang telah ditetapkan Kementerian BUMN.

Ketua Konsolidasi BUMNIS INDONESIA Mamat Ruhimat ikut menambahkan, website gabungan ini bisa dibilang memiliki unsur strategis. Sebab, media ini akan menjadi pilot project bagi perusahaan holding lainnya. “Website NDHI ini bisa jadi contoh bagi holding lainnya untuk promosi dan publikasi bersama,” ujarnya.

Konsolidasi ini pun tidak hanya menjadi ajang untuk mengejar target penjualan, tapi juga penggodogan sejumlah kesepakatan untuk bersinergi dalam melakukan publikasi bersama. Publikasi yang telah berjalan di antaranya media sosial Twitter, Facebook, Youtube, dan Instagram yang membawa bendera NDHI BUMN. Publikasi bersama ini juga akan dilanjutkan dengan launching website dan E-Bulletin NDHI pada IBD Expo 2017. Menurut Mamat, konsep publikasi ini dilakukan sebagai jalan memperkokoh agenda sinergi BUMN, sekaligus menggali kompetensi masing-masing perusahaan.

Pada tahun ini, enam perusahaan kluster NDHI ini terdiri dari PT DAHANA (Persero), PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT Industri Telekomunikasi Indonesia (Persero), PT Industri Nuklir Indonesia (Persero), PT Len Industri (Persero), serta PT Pindad (Persero) ini sepakat mengejar target penjualan melalui Indonesia and Business Development Expo (IBD) dan RiTech Expo 2017.

Dua perhelatan besar yang diadakan pada Agustus dan September 2017 akan menjadi ‘gong’ sinergi pemasaran NDHI dan ajang untuk mengekspos BUMNIS INDONESIA kluster NDHI yang resmi dibentuk 22 November 2015 silam pada momen Focus Group Discussion (FGD) Menteri BUMN dengan Direktur Utama seluruh BUMN. ”Targetnya, publikasi bersama ini memberikan peluang kolaborasi antar-BUMNIS atau partner BUMNIS lainnya. Apabila masyarakat ingin lebih tahu tentang NDHI kami persilahkan untuk dapat mengikuti atau follow media sosial NDHI,” tambahnya.

  ⚓️ BUMN  

Friday, 21 July 2017

Angkatan Laut SINGAPURA Kagumi Kompetensi PT PAL

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiD6aeN_ml3Gg6PDD6OnVTRk-USTOacBhVq9Cxsp-skivDtnrJEHlRA7RKBq7rbof5MioELgwPXJ25YWQ-LK4zizxx5vKjqF5CU2GRtRj2tUxkb4yQrOJV7VgNqTau4T-esVZtGWE9ny3E/s1600/25072014+KRI+Clurit+641.jpg6 Perwira Junior ini diketuai Asisten Atase Pertahanan Singapura Letkol Senior George Goh kunjungi PT PAL. (Pen PT PAL) ☆

Kunjungan Tim Delegasi Program Pertukaran Perwira Junior (Junior Officer Exchange Programme (JOEP)) Angkatan Laut Singapura ke Surabaya, juga berkesempatan berkunjung ke PT PAL Indonesia (Persero).

6 Orang Orang Perwira Junior ini diketuai Asisten Atase Pertahanan Singapura Letkol Senior George Goh. Diterima Kepala Perencanaan Strategis Perusahaan-Tjahyono Yudo, Kepala Divisi Bisnis dan Pemasar-Iman Sulaiman serta Kepala Divisi Kapal Niaga-Satrio Bintoro di Rupat Besar lantai dasar Gedung PIP PT PAL Indonesia (Persero) Rabu Pagi (19/07), ingin menyaksikan dan bertukar pikiran terkait Kompetensi dan Kapabilitasnya dalam capaian Teknologi Kemaritiman yang dicapai.

Dalam sambutannya Tjahyono menyampaikan bahwa PT PAL Indonesia (Persero) adalah Badan Usaha Miliki Negara yang 100% sahamnya dimiliki oleh Negara, dengan 4 lini bisnis Pembangunan Kapal Perang, Kapal Niaga, Pemeliharaan kapal dan non kapal, serta Rekayasa umum dan saat ini ditambah 1 lini bisnis lagi adalah pembagunan kapal selam yang saat ini sedang melaksanakan joint section kapal selam.

Dalam sambutan balasan Asisten Atase Pertahanan Singapura untuk Indonesia Letkol Senior George Goh penyampaikan appresiasi dan sangat bergembira dapat diberi kesempatan untuk dapat berkunjung ke PT PAL Indonesia yang memiliki kapasitas dan kapabilitas sebagai Industri perkapalan di Indonesia.

Diskusi berlangsung dengan penuh kehangatan dan sangat antusias seperti, “Begitu cepat PT PAL melakukan lompatan teknologi, Apa saja kendala yang dijumpai dalam mencapai atau menguasai capaian teknologi yang cukup signifikan dalam menghasilkan kapal yang berkualitas? Dimulai pembangunan Fast Patrol Boat (FPB), Kapal Cepat Rudal (KCR), Sigma Class (PKR), Strategic Sealift Vessel (SSV) hingga Kapal Selam?” tanyanya pada diskusi tersebut.

Kepala Perencana Strategis Perusahaan, Tjahyono Yudo menjawab pencapaian teknologi kemaritiman yang dikuasai Insan PAL Indonesia adalah kesatuan kerjasama antar Insan PAL dalam menguasainya, melalui transfer of technology.

Perwira Junior menimpali dengan pertanyaan, Apakah ada keterkaitan dengan lembaga pendidikan pada penerapan teknologi yang dikuasai PT PAL Indonesia (Persero).

Yudo menuturkan, pada pada proses bisnis, perusahaan juga turut mengikutsertakan perwakilan Lembaga/ Institusi Pendidikan dengan memberikan tempat Praktek kerja sebagai aplikasi ilmu yang diterima di bangku pendidikan.

Disamping tentunya lokasi PT PAL sangat dekat dengan ketersediaan SDM yang ada disekitar lokasi dengan adanya universitas yang banyak mensuplai SDM Handal.

PAL juga memiliki Training Center untuk men-skill up SDM yang ada, ditambah lagi PAL juga mempunyai Sekolah Teknik Kejuruan (mencetak tenaga trampil).

Diskusi pun berlanjut pada kunjungan lapangan di Bengkel Divisi Kapal Niaga. Sebagai galangan yang handal dengan produk yang berkualitas, Insan PAL Indonesia secara terus-menerus meningkatkan kompetensi dan inovasinya.

  BUMN  

Thursday, 13 July 2017

PAL Indonesia Bakal Sibuk Beberapa Tahun Ini

✬ Negara Afrika juga turut memesan produk PT PAL Indonesia SSV PAL Indonesia [PAL]

Menurut media okezone, Selain Asia Tenggara, Budiman menambahkan, pasar Afrika juga mulai disasar. Dia menyebut negara seperti Senegal sudah mulai memesan kapal dari Tanah Air.

"Saya gunakan jalur-jalur yang sama seperti yang dilakukan di PT Dirgantara Indonesia. Itu dilakukan Senegal pesan satu LPD, dua KCR 45 meter, tambah tiga KCR 60 meter. Kemudian Guinea dua KCR 60 meter dan Gabon dua KCR 60 meter," tukasnya.

Bila semua jadi dibuat, akan banyak LPD/SSV dan KCR produk PAL yang mendunia ...

 Berikut list yang diberitakan media : 

Buat TNI AL 2 LPD + KCR 60
4 Kapal pembangkit Listrik
2 SSV, 1 SSV Hospital dan 2 KCR 60 buat Filipina
1 LPD, 3 KCR 60 dan 2 KCR 45 buat Senegal
2 KCR 60 buat Gabon
2 KCR 60 buat Guinea
Malaysia minati MRSS 163 m

  ⚓ Garuda Militer  

PAL Indonesia Fokus Bangun Kapal Pembangkit Listrik

Tahun ini prioritas pesanan dalam negeriKapal Pembangkit Listrik karadeniz [tribunnews]

PT PAL Indonesia tahun ini akan fokus membangun empat kapal pembangkit listrik dalam kerja sama dengan perusahaan Turki Karpowership.

Direktur Utama PAL Indonesia Budiman Saleh di kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman Jakarta, Kamis, mengatakan kerja sama dengan Karpowership mencakup pembangunan kapal pembangkit listrik yang nantinya dapat digunakan di Indonesia atau dipasarkan di kawasan Asia Pasifik.

Selain fokus mengerjakan proyek kapal pembangkit listrik, PAL Indonesua juga akan memprioritaskan penyelesaian pesanan kapal Landing Platform Dock (LPD) dan kapal cepat rudal (KCR) dari TNI Angkatan Laut RI

"Yang sudah pasti itu empat kapal dari Karpowership, kemudian kami masih menunggu dari Angkatan Laut kita. Insya Allah ada dua LPD lagi, mungkin ada KCR 60 meter juga," katanya.

Budiman mengatakan perusahaan memprioritaskan pengerjaan pesanan perusahaan Turki dan pesanan dalam negeri dulu, baru mengerjakan pesanan negara tetangga seperti Filipina dan Malaysia.

"Itu jadi prioritas utama kita, baru ke negara-negara tetangga," katanya.

Budiman, yang memimpin perusahaan sejak April, menuturkan beberapa negara tetangga di Asia Tenggara juga telah menyampaikan minat untuk memesan kapal dari PAL Indonesia.

Militer Filipina telah memesan dua kapal perang jenis Strategic Sealift Vessel (SSV) sepanjang 123 meter dengan nilai kontrak 90 juta dolar AS atau setara Rp 1,1 triliun.

Filipina juga disebut tengah melakukan pembicaraan untuk pemesanan tambahan dua unit SSV ditambah satu unit SSV Hospital Ship dan dua unit KCR 60 meter.

"Itu jadi daya tarik, magnet buat negara-negara ASEAN lainnya. Contohnya Malaysia menginginkan LPD sepanjang 163 meter, lebih besar dan bisa dimuati tiga helikopter on deck, dua di dalam hanggar. Jadi seperti helicopter carrier (pembawa helikopter)," katanya.

  antara